Jumat, 22 Januari 2016

Kedung Pedut | Jogja Istimewa | Jalan-Jalan Ke jogja




Hai-hai, udah pada tau tempat wisata ini?

















Kedung Pedut merupakan perpaduan antara air terjun dengan kolam-kolam alami berwarna hijau toska nan indah. Di water park alami ini wisatawan bisa bermain air sepuasnya bahkan melompat dari tumpukan batu-batu maupun jembatan bambu. Kedung Pedut ber-alamat di Giripurwo, Girimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55674, Indonesia.

Cahaya matahari pagi itu menemani perjalanan menuju ke Jogja bagian barat, meninggalkan riuh dan padatnya kota. Melewati jembatan Sungai Progo, pemandangan pun silih berganti dari pemukiman penduduk, sawah terasering hingga perbukitan. Tanjakan demi tanjakan pun kami lewati dengan sedikit rasa was-was ketika jalanan semakin menyempit dengan jurang di sisi kiri atau kanan. Hingga akhirnya kami sampai di gerbang masuk wisata Kedung Pedut yang menjadi tujuan kami kali ini.

Sampai di gerbang masuknya bukan berarti kamu bisa langsung menikmati keindahan Kedung Pedut, karena kami masih harus berjalan sekitar 400 meter. Jalanan setapak dari tanah yang sudah dipadatkan ini ternyata cukup membuat ngos-ngosan karena medannya naik turun. Jika berkunjung ke sini, aku sarankan untuk memakai sandal gunung atau sepatu karena jalanan cukup licin jika musim penghujan. Bertemu dengan jalan yang bercabang membuat kami harus memilih, berbelok ke kanan atau kiri. Kami pun memilih belok kiri yang ternyata merupakan jalur melingkar. Sedangkan jika berbelok ke kanan, bisa langsung mencapai Kedung Pedut.  

Dari kejauhan kolam-kolam air yang bertumpuk-tumpuk ini berwarna toska. Wisatawan bisa menyaksikan keindahannya dari gardu pandang yang ada di ketinggian. Untuk semakin mempercantik tempat wisata ini, pengelola telah membangun berbagai sarana seperti kursi-kursi, gardu pandang, jembatan, serta pancuran yang semuanya terbuat dari bambu. Wisatawan pun bisa berlarian di atas jembatan bambu yang melintang di atas kedung kemudian melompat ke dalam air, byuuur! Sungguh menyenangkan. Mandi di pancuran dari tujuh sumber mata air pun akan memberikan kesegaran tersendiri. Berhubung tempat ini alami dan bebas dari kandungan kaporit maka bisa dipastikan tidak akan membuat kulit kering atau mata pedih meski berlama-lama berendam.

Tak sekedar kolam-kolam alami untuk berenang, wisata alam yang dibuka sejak 15 Februari 2015 ini lebih mirip water park versi tradisional. Beberapa wahana yang terbuat dari bambu tampak bertebaran di sekitar kedung menggantikan seluncur dan water byur, mulai dari kursi-kursi bambu yang salah satunya saya duduki, jembatan bambu, gardu pandang dari bambu bahkan pancuran bambu. Bermain air dan berenang di kedung yang airnya berasal dari tujuh sumber mata air ini memang seru dan menyenangkan. Seandainya terdapat ikan yang menemani kita berenang di kedung-kedung ini, mungkin akan lebih mengasyikkan.

Untuk menuju ke Kedung Pedut ini rutenya.

Kedung Pedut terletak di Dusun Kembang, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo. Untuk mencapai tempat ini wisatawan dapat melewati rute Jalan Godean – Perempatan Nanggulan – Pasar Kenteng – Kecamatan Girimulya – Pasar Jonggrangan – Pertigaan Gua Kiskendo belok kiri – Pertigaan Grojogan Mudal belok kiri – Pertigaan Kembang Soka belok kiri. Untuk menikmati kesegaran water park alami ini wisatawan cukup membayar biaya retribusi sebesar Rp 3.000.

Di jamin gak nyesel kalau ke sana.













Hamas Syahid Izzuddin | Penyakit Hamas Syahid Izzuddin | Hafiz Al-Qur'an

Selamat pagi hari jum'at, ternyata aktor Indonesia ada yang Hafiz Al-Qur'an lo. Pasti orang tuanya bangga banget ya. Siapa sih dia?


Hamas Syahid Izzuddin, yup's bener banget pemain film "Ketika Mas Gagah Pergi", pasti udah pada tau kan, aktor ganteng itu dan sekarang pasti tambah suka sama dia karena Hafiz Al-Qur'an. Aktor kelahiran 11 Maret 1992 ini ,memulai karir sebagai pemain film lewat ‘Tausiyah Cinta’ yang tayang pada oktober 2015. Ia memerankan tokoh bernama Azka Pradipta Putra  yakni sebagai arsitek muda, hebat, dan shalih. Dia bisa seperti ini karena di didik oleh ibunya sendiri, mulai dari menghafal Al-Qur'an sejak kecil sampai menjadi aktor. Bahkan ibunya sendiri juga menghantar Hamas untuk pergi casting kemana saja. Sungguh luar biasa ya punya ibu seperti itu.

Sebenarnya ketertarikan Hamas di bidang seni peran bermula saat Ia bermain teater di bangku sekolah dan sering tampil di pentas pertunjukan umum maupun pelombaan.
Adapun alasan Ia terjun ke dunia seni peran bukan untuk mencari ketenaran. Anak pertama di antara empat bersaudara tersebut ingin berdakwah. Jika sang ibu sering berdakwah secara langsung maupun melalui dunia politik, Hamas justru ingin berdakwah melalui sarana seni peran.
Untuk film KMGP ini, menurut Hamas, dirinya menggambarkan tokoh Gagah sebelum berhijrah adalah seorang model, pintar, humoris, punya adik bernama Gita. Gagah pun memutuskan untuk hijrah dan mendalami Islam. “Gaya hidup Gagah berubah, ia juga istiqomah dan menerapkan kebaikan di kesehariannya.

Betapa terkejutnya Hamas ketika mengetahui dirinya mengidap penyakit Erisipelas. Hamas sendiri memiliki cerita bagaimana awalnya ia bisa terserang penyakit tersebut.

"Mulai kena pertama kali tiga bulan lalu, sebelum karantina 'Ketika Mas Gagah Pergi'. Itu masuk rumah sakit terus sembuh. Habis itu pas karantina kena lagi, sembuh lagi. Nah yang ketiga kemarin itu, masuk rumah sakit lagi dan dirawat seminggu,".

Hamas disarankan oleh dokter untuk tidak melakukan kegiatan yang terlalu membuatnya kelelahan. Dokter pun sudah berkali-kali memberikan obat agar segera dikonsumsi saat kelelahan. Hal itu bertujuan untuk membunuh bakteri yang ada.  

"Jadi itu sakitnya adalah radang kulit akut. Itu nyerang daya tahan tubuh. Kalau daya tahan tubuh lemah nyerang itu. Waktu itu kenanya di kaki, kaki bagian dalam di tungka itu membengkak. Ini memang dari virus yang menyerang daya tahan tubuh. Saya punya riwayat sekait typus saya pikir waktu itu ya kambuh typusnya tapi ternyata malah keserang ke erisipelas ini," urainya lagi.

Beruntung penyakitnya ini tidak menggangu kegiatan syuting 'Ketika Mas Gagah Pergi'.

"Waktu syuting malah nggak kambuh malah pas habis promo di Bandung. Memang penyakitnya tiba-tiba, bangun tidur kaki sakit terus menggigil, panas tinggi, mual ya gitu deh prosesnya cepat banget," beber Hamas.

Menurut Hamas yang sudah bertemu dengan dokter, penyakit ini merupakan penyakit langka.

"Kata dokter memang penyakit yang langka, jarang gitu. Biasanya nyerangnya ke kaki atau wajah. Biasanya di wajah, tapi saya kenanya di kaki," terang Hamas.

Sekilas tentang penyakit Erisipelas, merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan kulit berbercak merah, berbatas tegas, melepuh, kadang berair, adakalanya bernanah dan membentuk area erosi cukup luas pada permukaan kulit. Erisipelas biasanya bermula dari luka kecil. Sekitar 85 persen terjadi di kaki dan wajah, sedangkan sebagian kecil dapat terjadi di tangan, perut dan leher serta tempat lainnya.


 





















 
resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut
Copyright © 2014 Berita pagi ini