Jumat, 04 Maret 2016

Seperti Inilah Langit Indonesia Saat Gerhana Matahari Total Minggu Depan | 4 Tips untuk Memotret Gerhana Matahari Total 2016 dengan Aman

 

Kala cahaya matahari penuh menyinari bumi, siang akan tampak benderang dengan nuansa kuning. Bagaimana ketika Gerhana Matahari total nanti? Seperti apa pemandangannya?

Astronom amatir dan pembina Jogja Astro Club, Mutoha Arkanuddin, mengungkapkan bahwa saat Gerhana Matahari total menghampiri 12 provinsi di Indonesia, siang akan berubah seperti malam.

"Langit akan gelap dengan cahaya kebiruan," ungkapnya ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (2/3/2016).

Langit saat Gerhana Matahari total akan tampak seperti langit persis selepas senja. "Bedanya, tidak ada semburat merah seperti senja," kata Mutoha.

Pemandangan langit malam pada pagi hari itu akan bisa disaksikan di 12 provinsi yang mengalami Gerhana Matahari total, di antaranya Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Di kota Maba, Halmahera Timur, pemandangan langit tersebut akan bertahan selama lebih dari 3 menit.

Kegelapan pada pagi hari itu akan membuat sejumlah benda langit bisa dilihat. Menurut aplikasi astronomi Stellarium, akan ada empat planet yang terlihat saat Gerhana Matahari total.

Bagi wilayah yang tak mengalami Gerhana Matahari total, pemandangan yang bisa dilihat berbeda. Warga kota-kota tersebut akan melihat matahari dalam bentuk sabit.

Baca Juga : 
Temuan Sampah Kulit Kabel Diperkirakan Telah Capai 20 Truk | Pembuang Kulit Kabel di Gorong-gorong Istana Diburu
Ahok Ungkap Rahasia Sukses Bongkar Kalijodo | Ini Rencana Ahok Soal Proyek di Kalijodo, Bukan Lagi Tempat Cari Jodoh
Terdakwa Kasus Angeline, Margriet Dihukum Seumur Hidup | Lika Liku Kasus Angeline Sebelum Persidangan

Hitung mundur terjadinya gerhana matahari total 2016 makin mendekati akhir. Karena terbilang langka, tentu banyak orang yang ingin mengabadikan fenomena unik nan memesona ini. Jangan hanya terlena oleh pesona fenomena tersebut, kamu juga harus tahu berbagai tips memotret gerhana matahari 2016 dengan aman seperti yang diwartakan Telegraph berikut.

Jangan melihat secara langsung. Efek dari pandangan tanpa penghalang ini mungkin tak akan dirasakan langsung. Namun setelah beberapa hari, kamu akan langsung menyesali perbuatan gegabah tersebut. Pasalnya, gerhana matahari sangat berpotensi merusak retina.


Gunakan pelindung mata. Bukan kacamata biasa, pelindung ini harus dilengkapi filter ultraviolet dan cahaya inframerah. Jangan berani-berani mengenakan kacamata biasa. Selain kacamata, melihat gerhana matahari lewat ponsel atau layar kamera juga turut dianjurkan.

Buat rencana matang dan memeriksa kesiapan kamera. Karena kabarnya baru akan muncul lagi di tahun 2056, jangan sampai momen pengabadian fenomena langka tersebut terbuang karena rencana dan persiapan yang kurang matang. Pastikan tempat dan kesiapan kamera dalam keadaan prima. Siapkan beberapa jenis lensa agar sesuai dengan keinginanmu. Demi hasil terbaik, penggunaan tripod pun direkomendasikan.

Berpikir lebih kreatif untuk menghasilkan potret yang memuaskan. Meski hanya mengenakan kamera ponsel, pemandangan gerhana matahari total 2016 pun bisa terlihat memukau. Tinggal bagaimana melakukan padu-padan dengan berbagai foreground dan komposisi. Meski demikian, jangan melupakan faktor keamanan.
 

Temuan Sampah Kulit Kabel Diperkirakan Telah Capai 20 Truk | Pembuang Kulit Kabel di Gorong-gorong Istana Diburu

 

Limbah kulit kabel yang ditemukan dalam saluran pembuangan air di kawasan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat sempat menghebohkan banyak pihak. Hingga saat ini jumlah sampah kulit kabel yang diangkut diperkirakan sudah mencapai sekitar 20 truk.

Kabar tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Tata Air Pemprov DKI, Teguh Hendarwan. Tak heran jika kini pihak pemerintah untuk terus menyusuri saluran tersebut.

"Ini akan kita kerjakan, terus dicari karena makin dalam sepertinya makin banyak. Jadi, sampai kemarin sudah 17 truk. Mungkin sekarang sudah sekitar 20 truk," ujar Teguh dilansir Detik pada Jumat (4/3). "Saya akan melibatkan Kopaska rencananya di Medan Merdeka Selatan karena ini semakin panjang dan dalam. Kita akan terus susuri limbah sampah ini karena sepertinya masih banyak."

Terkait hasil temuan tim Kopaska di area Medan Merdeka Utara, Teguh mengaku jika penemuan itu berbeda dengan kawasan Medan Merdeka Selatan. Pasalnya, kondisi drainase Medan Merdeka Selatan jauh lebih parah lantaran tertimbun sampah kulit kabel. Ia pun enggan memperkirakan lamanya proses pembersihan.

"Kalau lamanya saya enggak tahu, tapi kayaknya lama. Hasil bagaimana itu kan nanti polisi yang berwenang," lanjut Teguh. "Sudah dicek tim Kopaska. Intinya, gorong-gorong di Medan Merdeka Selatan itu akan kita bersihkan. Kalau di Medan Merdeka Utara itu hanya sedimen lumpur yang keras."

Baca Juga :
 Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter guncang Sumatera Barat | Ini Penyebab Gempa Bumi di Mentawai
Cicilan Gagal Bayar, Mobil Saipul Jamil Disita ‘Leasing’ | Berupaya Jadi Tahanan Kota, Saipul Jamil Kedatangan Korban Ketiga Inisial ‘M’
Reaksi Pedagang Pasar Soal Aturan Kantong Plastik Berbayar | Aturan Kantong Plastik, Ahok Tak Ikuti Menteri Lingkungan

Sebanyak 16 truk Dinas Kebersihan mengangkut bekas kulit pembungkus kabel menyumbat aliran air di gorong-gorong Jalan Merdeka Selatan sehingga menyebabkan banjir. Tinggi tumpukan pun cukup fantastis, capai 2 meter. Lalu, siapa menaruh kulit kabel di kawasang Ring 1 Jakarta itu? Sejauh ini kepolisian masih menyelidiki temuan tersebut. Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya turun langsung ke lapangan guna mencari segala dugaan, apakah itu disengaja atau pun tidak.

Penyelidikan dilakukan setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkoordinasi dengan kepolisian. Soal jerat hukum, kepolisian akan bersikap profesional dengan mengedepankan fakta dan temuan dari penyelidikan.
"Kita tidak berandai-andai. Tim masih di lapangan, masih penyelidikan untuk mengumpulkan keterangan apakah ada unsur pidana atau tidak dari temuan tersebut," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Komisaris Besar Mujiyono saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Rabu 2 Maret 2016.

"Kita sesuai fakta hukum, nanti bergantung temuan di lapangan," dia menambahkan. 16 truk kulit kabel yang diangkut baru di satu titik. Dinas Tata Air DKI Jakarta masih terus melakukan penyisiran di beberapa titik lainnya. Bukan tidak mungkin, temuan serupa juga akan ditemukan di wilayah lain. "Bukan tidak mungkin di titik wilayah lain ada, kami terus lakukan penyisiran mencari kemungkinan itu," kata Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendarwan saat dihubungi Liputan6.com, Selasa 1 Maret 2016.

Guna menelusuri siapa di balik biang kerok, Kapolda Metro Jaya bergerak cepat dengan membentuk tim khusus. Beberapa lembaga diterjunkan mecari jejak si biang banjir. "Kita sedang membentuk tim dari Ditkrimsus Polda Metro bersama dengan dari Sudin (Suku Dinas) Tata Air, PLN untuk melihat apakah ini (kulit kabel listrik di gorong-gorong) barang lama atau barang baru," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu 2 Maret 2016.

Penelusuran dilakukan dengan menggali keterangan dari pihak kontraktor. Pasalnya, 2009 dan 2014 terdapat pengerjaan proyek infrastruktur. "Info sementara kami mengatakan itu barang lama. Pernah ada tahun 2009 atau 2014, ada yang melakukan pembangunan di sana kemudian kemungkinan kabel itu kelupasan kulitnya ini enggak terangkat. Kalau enggak terangkat kenapa? Kita akan cek sampai ke kontraktornya," terang Tito.

 
resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut
Copyright © 2014 Berita pagi ini