Selasa, 16 Februari 2016

Pisah Sambut Dandim 0413 Bangka: Dari Cerita Kerusuhan Hingga Banjir | Ogah Terisolir, Korban Banjir Bangka Tengah Bangun Jembatan Darurat



Malam pisah sambut Komandan Kodim 0413 Bangka dari Letkol Inf Utten Simbolon kepada Letkol Inf Daniel SP Lumban Raja berlangsung meriah, Senin (15/2/2016). Bertempat di gedung aula pertemuan PT. Timah, Tbk Pangkalpinang. Acara yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB dihadiri pejabat tinggi di Babel. Mulai dari Walikota Pangkalpinang M. Irwansyah beserta Istri, Bupati Bangka H. Tarmizi Saat, Kapolres Pangkalpinang, Bupati Bangka Selatan, SKPD dilingkungan provinsi Babel, tokoh agama serta tamu dan undangan lainnya.

Dalam sambutan yang disampaikan oleh Letkol Inf Utten Simbolon menyebutkan, banyak kenangan yang berkesan selama bertugas di pulau Bangka. Hal tersebut menjadi pengalaman dan pelajaran. "Saya masih ingat ketika waktu kerusuhan di Polsek Tuatunu dulu diberi waktu tiga hari untuk menangkap pelaku, selain itu kasus penertiban tambang hingga demo, ada juga baru-baru kemarin pengusiran warga terkait aliran kepercayaan agama, hingga seminggu yang lalu tertahan akibat banjir dan sebagainya, sungguh itu semua memberikan pelajaran," tuturnya.

Sementara Letkol Inf Daniel SP Lumban Raja dalam sambutanya menuturkan akan melanjutak program-program kerja dari pendahulunya. Selain itu dirinya meminta kerjasama sekaligus arahan dari semua pihak terkait penugasannya di tempat baru. "Kami terus terang banyak belajar, sebagai orang baru kami berharap bisa diterima dan mohon bantuan dari semua golongan termasuk masyarakat," sebutnya.

Untuk di ketahui, Letkol Inf Utten Simbolon yang sebelumnya menjabat komandan kodim 0413 Bangka mendapat tugas baru selaku Kasrem 043 Garuda Hitam Provinsi Lampung. Sebagai gantinya adalah Letkol Inf Daniel SP Lumban Raja.

Baca Juga :
Beda Gejala Infeksi Virus Zika Dengan Demam Berdarah | Satu Jenis Nyamuk, 3 Virus Berbeda
Virus Zika | Penyakit Demam Berdarah
Apa Itu Gafatar? | Kasus Dr.Rica Tri Handayani

Warga korban banjir di Desa Celuak, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membangun jembatan darurat dari batang pohon kelapa untuk akses menuju kampung mereka. "Jembatan yang menghubungkan ke Desa Celuak itu putus diterjang banjir, warga bergotong royong membangun jembatan darurat dari batang pohon kelapa agar bisa dilewati," kata Dani, petugas tanggap darurat banjir dari BNPB dan Kesbangpol Bangka Tengah di Koba, Sabtu 13 Februari 2016.

Ia menjelaskan, pembangunan jembatan darurat tersebut hanya bersifat sementara sembari menunggu pembangunan jembatan secara permanen dari proyek pemerintah daerah. "Jika tidak dibangun jembatan darurat maka masyarakat akan terisolasi dan aktvitas sehari-hari jelas terganggu. Untung saja masyarakat berinisiatif membangun jembatan darurat tersebut," ujarnya.

Dani didampingi warga korban banjir mengatakan, saat ini sedang dibangun jembatan yang putus diterjang banjir di Desa Kretak yang merupakan bantuan BNPB Provinsi Babel. "Jembatan di Desa Kretak tersebut dibangun oleh BNPB Babel, materialnya dari besi baja namun tetap bersifat darurat agar akses sementara kembali lancar," ujarnya.

Dijelaskan, jembatan sepanjang tujuh meter tersebut sebelumnya putus dan amblas diterjang banjir beberapa waktu lalu. "Jembatan tersebut sangat penting karena satu-satunya akses masyarakat antardesa di daerah itu," ujarnya. Ia mengatakan, kondisi saat ini debit air sudah surut jauh namun sebagian titik masih terlihat tergenang beberapa centimeter. "Sebagian warga ada yang sudah kembali ke rumah, namun ada juga yang tetap bertahan di posko pengungsian karena rumahnya terendam banjir," ujarnya.
 

Ancaman Teror Sianida, Badrodin: Terinspirasi Kasus Mirna | Polisi: Belum Ada Tersangka Baru

 

Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti membeberkan alasannya mengeluarkan telegram rahasia yang berisi imbauan ancaman terorisme menggunakan racun sianida kepada seluruh polisi di Indonesia. “Kami dapat informasi dari intelijen,” kata Badrodin di kantornya, Senin, 15 Februari 2016.

Menurut informasi yang diperoleh Badrodin, penggunaan sianida untuk menyerang polisi ini diinspirasi dari kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang tewas karena racun tersebut. Polisi, kata dia, telah menjadi musuh nomor satu teroris sehingga selalu jadi incaran.

Dia meminta anak buahnya untuk mewaspadai makanan dan minuman yang dikonsumsi agar terhindar dari racun. “Intinya meningkatkan kewaspadaan dari ancaman teror.”

Badrodin mengatakan, selain menggunakan sianida, teroris mengincar polisi dengan cara-cara lama, seperti dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam. Dia menyarankan polisi menggunakan "body system" dalam mencegah serangan teroris, yakni satu polisi mengawasi polisi lainnya. “Karena itu mereka bisa melakukan segala cara,” ujar dia.

Badrodin melanjutkan, ancaman dapat terjadi di mana pun dan kapan pun, termasuk  ancaman menggunakan bom. Badrodin tidak menjelaskan kelompok siapa yang berniat meneror jajarannya dengan racun sianida. “Kami harus mengikuti semua perkembangan yang terjadi,” kata dia.

Sebelumnya beredar telegram rahasia bernomor STR/11/2016/ROOPS. Isinya imbauan dari Badrodin mengenai ancaman terorisme menggunakan racun sianida. Imbauan itu diteruskan ke seluruh jajaran di tingkat daerah, resor, hingga sektor seluruh Indonesia.

Baca Juga :
Kawasan Prostitusi Kelas Bawah Terakhir di Jakarta | Pemprov Jakarta Siapkan Rusun untuk Warga Kalijodo
Demo Di Istana Gagal Temui Presiden | Nasib tenaga Honorer
Cuaca Ekstrim | Banjir Melanda Kawasan Jakarta Dan Sekitarnya

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Khrisna Murti, mengatakan hingga saat ini belum ada potensi tersangka baru dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin. "Belum ada," katanya saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis, 11 Februari 2016.

Khrisna mengatakan, status tersangka atas kasus tersebut adalah Jessica Kumala Wongso, yang diduga menaburkan racun sianida dalam kopi Mirna. Penyidik, kata Khrisna, masih terus memperkuat pembuktian terhadap perbuatan Jessica dan sedang dalam tahap melengkapi berkas-berkas sebelum melimpahkannya ke kejaksaan.

Jessica berstatus tersangka sejak 29 Januari 2016, tepat setelah polisi melakukan gelar perkara lanjutan. Jessica pun ditangkap keesokan harinya di sebuah hotel di Jakarta Utara.

Wayan Mirna Salihin, 27 tahun, meninggal usai minum kopi ala Vietnam di Kafe Olivier, Mall Grand Indonesia, 6 Januari lalu. Saat itu, Mirna sedang bertemu dengan dua temannya, yakni Jessica dan Hani. Tak lama setelah meminum kopinya, Mirna merasa mual hingga muntah-muntah.

Mirna juga mengalami kejang-kejang dan dari mulutnya keluar busa. Mirna akhirnya meninggal di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat. Sebelumnya, dia mendapat bantuan oksigen dari klinik di Mall Grand Indonesia.

Dari hasil otopsi yang dilakukan Laboratoriun Forensik Polri, ditemukan kandungan sianida di dalam sampel cairan lambung Mirna. Zat serupa juga ditemukan di dalam kopi yang ia minum.

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut
Copyright © 2014 Berita pagi ini