Minggu, 14 Februari 2016

Gak Usah Lebay Rayakan Hari Valentine | Ratusan Pelajar Gelar Teatrikal Pemberontakan PETA



Valentine's Day atau yang sering disebut hari kasih saying dirayakan setiap 14 Februari. Momen ini identik dengan bertukar kado dan mengungkapkan rasa sayang kepada orang-orang yang dikasihi. Namun, sayangnya banyak orang menyalahartikan momen setahun sekali ini.

KADO, coklat, bunga adalah barang khas yang paling sering muncul menjelang hari kasih sayang ini. Namun ternyata makna di balik semua itu bukanlah soal tukar menukar kado. Tapi memiliki makna tersendiri. Gita Arimbi Hutapea, atau yang biasa disapa Gita, memberikan penjelasan tentang hari kasih sayang. Katanya, bukan hanya setiap 14 Februari, namun setiap hari, bulan dan tahun pun merupakan waktu di mana setiap manusia menyalurkan kasihnya kepada orang dikasihi.

“Saya tidak masalah kalau orang merayakan Valentine's Day secara serentak. Ada suatu tanggal dimana kita benar-benar mengutarakan rasa sayang kepada orang tua, sahabat dan orang yang kita sayang lainnya. Tapi sebenarnya kasih sayang itu bisa diutarakan setiap hari,” ujarnya.

Gita menanggapi banyaknya orang yang sering menyalahartikan maksud dari hari kasih saying. Karena memang belum memahami dengan benar apa arti yang sebenarnya. Menurutnya, membuktikan sebuah rasa sayang tidak hanya pula dengan sebuah kado. Namun bagaimana perbuatan juga mendukung untuk membuktikan rasa sayang dalam artian yang positif.

“Memang ada sisi negatifnya. Itu yang digunakan anak muda sekarang yang sering melanggar kode etik dalam pergaulan khususnya. Tapi semua itu kembali lagi ke pribadi masing-masing. Tidak semua seperti itu,” ungkap cewek berumur 22 tahun ini.

Hari kasih sayang, lanjutnya, sama seperti hari khusus lainnya, misalnya seperti hari ibu yang juga disiapkan secara spesial untuk memberikan suatu hadiah bagi setiap ibu di dunia ini. “Setiap hari kita juga menyatakan kasih sayang kita sama ibu. Tapi kita butuh satu hari nih yang spesial untuk ibu dan menyatakan sayang kita kepadanya,. Nah sama seperti valentine day,” ucap Gita.

Selain itu, Trifena Bilma, mahasiswi jurusan Akuntansi angkatan 2013, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Mulawarman (Unmul) ini menyebutkan jika hari kasih sayang adalah hari di mana kita menunjukkan ekspresi sayang kepada semua orang. Bukan hanya untuk pasangan bagi yang sudah memiliki pacar. “Bisa untuk orang tua dan teman-teman kita,” ujar Fena, panggilan akrabnya.

Fena juga turut prihatin akan perkembangan budaya hari kasih sayang ini menjadi tren yang disalah artikan oleh anak muda. Padahal, kata Fena, maksud di balik semua itu, bukanlah merujuk ke hal yang negatif. Fena menyarankan agar merayakan Valentine's Day dengan tidak berlebihan, hingga tidak menjerumus ke hal negatif.

“Kita bisa menunjukkan rasa sayang kita kepada semua orang setiap hari, bukan hanya di satu hari itu. Boleh lah di hari itu tukar kado. Enggak usah sampai menunjukkan reaksi negatif,” katanya.
Kemudian, bagi Reza Magdalena, mahasiswi jurusan Akuntansi angkatan 2012, di kampus yang sama, Valentine's Day dirayakan tergantung dari pribadi setiap orang. Setiap orang, semua kalangan bisa merayakan hari spesial ini.

“Banyak pihak-pihak yang kontra terhadap valentine ini mungkin memang mereka menilai banyak yang tidak patut dalam perayaannya,” ungkap Reza, sapaan akrabnya.
Reza berharap orang bisa memahami lebih dalam lagi maksud hari peryaan kasih sayang ini yang sebenarnya. Reza menyadari banyak anak muda yang masih hidup dalam pergaulan tidak baik, terlebih merayakan hari kasih sayang dengan cara yang salah.

“Ya itu mungkin mereka mau mencari kesenangan sendiri. Mungkin mereka merasa hidup kurang asik tanpa pergaulan yang tidak baik seperti itu, akhirnya mereka memutuskan mencari hiburan yang akan menyenangkan diri mereka masing-masing,” tutupnya.

Nah, sudah jelas kan, makna sebenarnya itu seperti apa. Intinya itu, kembali lagi pada kepada pribadi masing-masing. Kalau pribadinya baik, yang pastinya akan merayakan dan memaknai Valentine's Day dengan cara yang benar dan menghindari reaksi negatif.

Baca Juga :
Demo Di Istana Gagal Temui Presiden | Nasib tenaga Honorer
Nasdem Dukung ahok | Kata Ahok, Jika Ahmad Dani Lolos PilGub Akan Hapus TransJakarta
Kebun Buah Mangunan | Jalan-Jalan Ke Jogja

 Menjelang Valentine Day atau hari kasih sayang, ratusan pelajar justru menggelar aksi teatrikal memperingati pemberontakan PETA ke 71 di Blitar, Jawa Timur yang dipimpin oleh Sudanco Supriadi, Sabtu (13/2/2016). Drama yang diikuti ratusan pelajar dan seniman ini mengisahkan perjuangan heroik tentara muda PETA melawan kekejaman penjajah Jepang. 
Meski gagal meraih kemenangan namun usaha tentara PETA ini patut menjadi awal perjuangan Kemerdekaan Indonesia.

Drama kolosal ini diawali dengan kedatangan tentara Jepang di Indonesia untuk mendapat simpati dari rakyat.
Para pemuda Indonesia direkrut oleh tentara Dai Nippon untuk dijadikan sebagai tentara militer Jepang.

Namun kedatangan tentara Jepang ini bukan bertujuan memakmurkan rakyat Indonesia tapi justru malah menyengsarakan bangsa Indonesia.

Rakyat Indonesia dipaksa kerja paksa atau romusha ibaratnya lepas dari mulut harimau masuk ke dalam mulut buaya.

Begitu istilah hilangnya tentara Belanda masuknya tentara Jepang. Selama tiga setengah tahun Indonesia dijajah oleh Jepang rakyat Indonesia sangat menderita.

Karena tidak tahan melihat penderitaan rakyat Indonesia yang dijajah oleh Jepang, Sudanco Supriadi dan anggota yang lainyapun memberontak terhadap penjajah Jepang.

Penyerangan ke markas tentara Jepang ini digambarkan  dengan heroik bagaimana Sudanco melepas dan merobek bendera Jepang diganti dengan bendera merah-putih.

Namun akibat persiapan yang kurang matang pemberontakan Sudanco Supriadi dan teman-temannya bisa dipatahkan oleh tentara Jepang. Supriadi dan anggota sudanco yang tertangkap disiksa oleh tentara Jepang.

Drama kolosal yang melibatkan ratusan pelajar ini di akhiri dengan mengibarkan bendera merah-putih sebagai tanda- bangsa Indonesia merdeka. Setelah negara Jepang dinyatakan kalah dalam perang usai di bom atom oleh tentara Sekutu.

Teatrikal ini sebagai bentuk bahwa pada 14 Februari di Blitar memiliki sejarah yakni peringatan pemberontakan PETA bukan Valentine Day drama inipun menjadi tontonan warga baik dari dalam negeri dan luar negeri.

Drady Wibisono sutradara drama teatrikal ini menyatakan, drama ini menunjukkan kisah perjuangan rakyat Blitar dalam membantu kemerdekaan bangsa Indonesia meski pemberontakan gagal namun menjadi cikal bakal perjuangan bangsa Indonesia untuk melawan Jepang.

Tentara PETA merupakan bentukan Jepang yang memberontak kepada pendudukan Dai Nippon karena tidak tahan melihat warga pribumi disiksa oleh penjajah tersebut. 

0 komentar:

Posting Komentar

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut
Copyright © 2014 Berita pagi ini