Hari Gizi Nasional 2016 | Peduli Gizi
Selamat sore semua, pada inget besuk di peringati hari apa? yoi bener banget setiap tgl 25 januari di peringati hari Gizi Nasional.Untuk memeriahkan Hari Gizi Nasional 2016 yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 25 Januari itu, Sarihusada Nutrisi Untuk Bangsa menggelar acara Karnaval Ayo Melek Gizi 2016.
Acara tersebut berlangsung di Taman Menteng, Jakarta Pusat, minggu 24 Januari 2016 yang dimulai sejak pukul 06:00 hingga pukul 10:00 WIB pagi.
Meski di guyur hujan, namun acara tetap berjalan meriah, hal ini menunjukan antusiasme masyarakat Jakarta khususnya akan pentingnya Gizi.
Beberapa acara pun di gelar demi memerihakn Hari Gizi Nasional 2016 kali ini seperti : Fan Walk, Nutrition Consultation, Kids Cooking Demo, Kids Creativity Workshop, Nutrition Game, Story Telling dan beberapa acara lainnya.
Kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dalam mencegah masalah kekurangan dan kelebihan gizi sejak usia dini perlu terus menerus dilakukan dan didukung oleh segenap komponen bangsa. Dalam upaya untuk turut meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang, Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia bekerja sama dengan PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) meluncurkan rangkaian kegiatan dalam rangka turut memeriahkan Hari Gizi Nasional 2016.
Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi mengenai gizi seimbang dan mensosialisasikan pesan-pesan gizi kepada masyarakat luas. Kegiatan peringatan Hari Gizi Nasional oleh Pergizi Pangan Indonesia dan Sarihusada akan diisi dengan kegiatan edukasi gizi dalam acara karnaval gizi di Jakarta dilanjutkan dengan rangkaian seminar ilmiah populer di tiga kota, berbagai kompetisi gizi digital berhadiah yang terbuka untuk publik, dan peluncuran buku gizi.
Prof Hardinsyah, Ketua Umum Pergizi Pangan, mengatakan Laporan Riskesdas 2013 mengungkapkan bahwa hanya sekitar separuh anak Indonesia yang berstatus gizi normal. Sisanya mengalami kurus, pendek, gemuk dan anemia, baik pada usia balita maupun usia sekolah. Kekurangan dan kelebihan gizi akan mempengaruhi kualitas dan daya saing sumber daya manusia masa depan bangsa.
"Oleh karena itu, upaya memberikan edukasi mengenai gizi seimbang sejak usia dini perlu terus dilakukan, salah satunya melalui berbagai kegiatan yang kami selenggarakan dalam memperingati Hari Gizi Nasional 2016," ungkap dia dalam siaran pers, Kamis (21/1).
Berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi anak balita Indonesia yang mengalami gizi kurang, pendek, dan gemuk berturut-turut adalah 19.6%, 37.2%, dan 11.9%. Sedangkan pada anak usia sekolah (5-12 tahun) prevalensi anak yang mengalami kurus, pendek dan gemuk berturut-turut adalah 11.2%, 30.7%, dan 18.8%. Hasil Riskesdas 2013 juga menunjukkan 26.1% penduduk Indonesia tergolong aktivitas fisik kurang aktif. Selain itu, terdapat pula masalah kekurangan vitamin dan mineral. Sekitar 37% ibu hamil, 28.1% anak balita dan 26.4% anak usia sekolah mengalami anemia.
0 komentar:
Posting Komentar