Salah Satu Tokoh Pendiri ASEAN Wafat | Indonesia Berdukacita Atas Wafatnya Thanat Khoman
Mantan Menteri Luar Negeri Thailand, Thanat Khoman wafat pada Jumat 4 Maret 2016 di usia 101 tahun. Keluarga Beliau menyampaikan bahwa Thanat yang lahir pada 9 Mei 1914 tersebut wafat karena sebab alami. Sabtu (5/3/2106), Thanat yang telah membantu memperkuat hubungan dekat Thailand dengan Amerika Serikat selama Perang Vietnam, digambarkan sebagai sosok yang cerdas, mengagumkan, dan memiliki banyak kelebihan lainnya oleh Duta Besar Amerika Serikat, Glyn Davies yang pernah bekerjasama dengannya.
"Beliau membela kepentingan Thailand dengan keberanian dan rahmat," ungkapnya. Thanat Koman merupakan pemimpin yang memberikan kontribusi dan jasa beharga dalam mempromosikan rekonsiliasi regional dan kerjasama kawasan di Asia Tenggara. Beliau mendedikasikan dirinya untuk kesejahteraan Thailand. Seperti yang diucapkan oleh Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai, "Beliau sangat visioner dan sangat bertekad untuk melindungi kepentingan negara kita".
Thanat menempuh pendidikan hukum di Universitas Paris sebelum beliau bergabung dengan Departemen Luar Negeri Thailand pada tahun 1940. Kala itu, Beliau bekerja pada kedutaan Thailand di Jepang yang menjadi sekutu nominalnya dalam Perang Dunia II. Sebelum perang berakhir, Thanat kembali ke Thailand dan bergabung dengan pasukan anti -Jepang.
Setelah bekerja di Kementerian Luar Negeri di bawah tiga kediktatoran militer, Thanat menjabat sebagai pemimpin Partai Demokrat di 1979-1982 dan sebagai wakil perdana menteri di 1980-1982 sebelum akhirnya Beliau memutuskan untuk menarik diri dari publik. Thanat dipercaya sebagai kekuatan utama di balik berdirinya PBB Asia Tenggara pada tahun 1967, yang kini telah berkembang menjadi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Beliau menjadi bagian dari sejarah salah satu pendiri ASEAN bersama dengan Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik, Mantan Menteri Luar Negeri Filipina Narsisco Ramos, Mantan Menteri Luar Negeri Malaysia Tun Abdul Razak, dan Mantan Menteri Luar Negeri Singapura S Rajaratnam. Dengan wafatnya Thanat Koman, ASEAN tidak lagi memiliki Founding Father yang dapat menyaksiakan langsung berbagai perkembangan dan capaian kerjasama ASEAN di masa mendatang. Thanat akan dikremasi setelah upacara pemakaman tradisional Budha.
Baca Juga :
Seperti Inilah Langit Indonesia Saat Gerhana Matahari Total Minggu Depan | 4 Tips untuk Memotret Gerhana Matahari Total 2016 dengan Aman
Temuan Sampah Kulit Kabel Diperkirakan Telah Capai 20 Truk | Pembuang Kulit Kabel di Gorong-gorong Istana Diburu
Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter guncang Sumatera Barat | Ini Penyebab Gempa Bumi di Mentawai
Kementerian Luar Negeri Indonesia menyampaikan ucapan duka cita atas wafatnya salah satu tokoh pendiri ASEAN Thanat Khoman dari Thailand yang tutup usia pada 101 tahun. "Pemerintah dan rakyat Republik Indonesia menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas wafatnya Thanat Khoman," demikian pernyataan dari Kemlu RI yang diterima di Jakarta, Sabtu (5/03/2016).
"Doa dan simpati kami menyertai keluarga, kerabat serta kolega beliau agar selalu diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadap suasana duka pada saat ini," ujar pernyataan tersebut.
Thanat Khoman merupakan mantan menteri luar negeri Thailand periode 1959-1971 dan wakil perdana menteri Thailand periode 1980-1982.
Dia membantu memperkuat hubungan antara negaranya, Thailand, dengan Amerika Serikat (AS) selama Perang Vietnam. Khoman meninggal dunia karena usia tua di Rumah Sakit Ramathibodi pada Jumat (4/3).
Khoman merupakan pemimpin yang memberikan sumbangan dan jasa berharga dalam mempromosikan rekonsiliasi regional dan kerja sama kawasan di Asia Tenggara.
Dia menjadi bagian dari sejarah salah satu pendiri ASEAN, bersama dengan mantan menteri luar negeri Indonesia Adam Malik, mantan menteri luar negeri Filipina Narsisco Ramos, mantan Menteri luar negeri Malaysia Tun Abdul Razak, dan mantan menteri luar negeri Singapura S Rajaratnam. Dengan wafatnya Thanat Khoman, ASEAN tidak lagi memiliki pendiri atau founding father yang dapat menyaksikan langsung berbagai perkembangan dan capaian kerja sama ASEAN di masa mendatang.