10 Alat Berat Dikerahkan untuk Ratakan Bangunan di Kalijodo | Hari Ini Pemkot Jakut Akan Berikan SP3 Kawasan Kalijodo
Hingar bingar dunia malam di kawasan Kalijodo akan berhenti total mulai Senin (29/2). Sebanyak 10 beko siap meratakan kawasan yang terkenal dengan hiburan malam itu. "Iya sudah kita siapkan 10 beko untuk penertiban besok," ujar Walikota Jakarta Utara Rustam Effendi saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad (28/2).
Rustam mengatakan penertiban Kalijodo akan dimulai pukul 07.00 WIB. Penertiban juga kata dia akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut.
"Pembersihannya sendiri tiga hari, kemudian ada pengangkutan puing-puing sampah juga jadi sekitar satu minggu," jelas Rustam. Saat ditanyakan apakah warga Kalijodo sudah semuanya pulang kampung dan pindah ke rumah susun yang disiapkan, Rustam mengatakan masih ada yang tersisa. Namun kata dia, warga yang tersisa ini akan diberikan beberapa penjelasan dari Camat dan Lurah setempat.
"Sampai sekarang tinggal empat kk yang tersisa mudah-mudahan tidak ada warga lagi besok," ujar Rustam.
Sedangkan Satpol PP sendiri kata Rustam sudah siap sebanyak 2.500 personel yang akan membantu proses penertiban.
Baca Juga :
Kasus Saipul Jamil Soal Air Liur di Celana DS | Dipenjara Saipul Jamil Jadi Lebih Rajin Beribadah
3 Fraksi Minta Revisi UU KPK Dicabut, Ketua DPR: Tunjukkan di Rapat | Hanura Sudah Prediksi Jokowi Balik Badan Soal Revisi UU KPK
Kebakaran di Jaya Plaza Kosambi Hampir Sama Seperti yang Terjadi di Kings | Petugas Damkar Bertahan di Jaya Plaza
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara akan memberikan Surat Peringatan (SP) ke-3 pada Minggu (28/2) kepada seluruh penghuni kawasan Kalijodo, Jalan Kepanduan II, RW05, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Selain pemberian SP, Pemkot Jakut bersama PLN, Polisi, dan TNI juga akan melakukan penggelapan total dengan memutus aliran listrik utama menuju kawasan lokalisasi prostitusi Kalijodo yang berbaur dengan permukiman padat penduduk sehingga kawasan tersebut akan gelap gulita.
Walikota Jakarta Utara, Rustam Effendi, mengatakan pihaknya sudah memindahkan 202 KK yang memiliki bangunan sendiri (bukan pengontrak) dan memiliki KTP DKI Jakarta dari kawasan seluas 1,4 hektar di RT01,03,04,05,06/RW05 Kelurahan Pejagalan. Dari total 202 KK pemilik bangunan di ke lima RT tersebut, 198 KK diantaranya sudah dipindahkan ke Rusunawa Marunda, sedangkan 4 KK lainnya memilih untuk kembali ke kampung halaman masing-masing.
"Sudah kita pindahkan semua warga disana, setiap hari juga anggota Satpol PP dibantu Camat dan Lurah juga melakukan penyisiran di sepanjang permukiman Kalijodo untuk memeriksa apakah masih ada warga yang belum pindah dari area tersebut," ujar Rustam, Sabtu (27/2) siang di Kawasan Waduk Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta juga akan memfasilitasi agar para pengontrak di kawasan prostitusi tersebut yang masih bertahan hingga waktunya penertiban akan dipindahkan ke Rusunawa.
"Kalau masih bertahan juga mereka disana, baru kita pindahkan ke rusunawa sebelum mereka mencari kontrakan yang lain, saya heran masih ada yang mengkritisi rusun gak layak, di kalijodo rumah warga cuman 2x1 meter, di Rusun 30 sampai 36 meter persegi, apanya yang gak layak? Ada kamar tidur dua, ada dapur, ada ruang tamu, ada pelataran, mereka aja yang gak biasa, biasa sembarangan sekarang teratur dan rapi," tambah Rustam.
Bahkan menurutnya, saat ini warga Kalijodo yang sudah menempati Rusunawa Marunda sudah diberikan perlakukan khusus dengan pemberian uang sewa gratis selama 3 bulan ke depan, pemberian nasi bungkus oleh Sudin Sosial Jakarta Utara pada siang dan malam hari, serta transportasi gratis sekeluarga menggunakan Bus TransJakarta dan bus Feeder.
"Kalau soal pekerjaan ya sabar kita akan siapkan konsepnya agar warga Kalijodo disana bisa memiliki mata pencaharian dengan jalan benar tidak melanggar hukum," lanjutnya. Ia juga mengaku sudah menandatangi SP3 pada Jumat (26/2) kemarin, yang akan dibagikan dan disebarkan pada Minggu (28/2) esok untuk memberikan peringatan terakhir kepada warga yang masih bertahan di lokasi tersebut sebelum pada Senin (29/2) akan turun Surat Perintah Bongkar (SPB).
Untuk mencegah terjadinya kepadatan lalu lintas yang tidak perlu, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengatakan akan memerintahkan Dishub DKI Jakarta dan berkoordinasi dengan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk mengalihkan arus lalu lintas di sekitar kawasan Kalijodo. "Kita tidak mau ada banyak orang nonton malah bikin macet saja, kita bakalan tertibkan pakai alat berat kok, jadi tidak perlu ramai-ramai banyak yang nonton, emangnya bongkaran itu tontonan apa," kata Ahok.
Ia mengaku sudah memberikan yang terbaik bagi warga miskin korban penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pemprov DKI Jakarta dengan menyiapkan Rusunawa dengan biaya yang terjangkau, transportasi gratis, serta memberikan KJP kepada warga yang mempunyai anak masih bersekolah. "Pintu engsel rusak kita yang urusin, ada sana sini yang rusak kita benerin, kalau mau bercocok tanam kita bantu bibit, kalau mau berdagang dan masak, kita siapin kredit dan gerobaknya, jadi gak ada alasan orang miskin tidak terfasilitasi di Jakarta, kita berikan solusi yang manusiawi pada mereka," tegas Ahok.
Sementara itu, Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Mambang Hertadi, mengatakan pemutusan aliran listrik di kawasan prostitusi Kalijodo akan dilakukan pada Minggu (28/2) besok pagi. "Kita sudah koordinasikan dengan PLN area Bandengan, dan mereka akan memutuskan jaringan utama sambungan listrik ke kawasan Kalijodo besok, ada dua titik utama yang akan kita putus salurannya, yakni sisi Timur (Penjaringan) dan Sisi Barat (Tambora) di ujung Jalan Kepanduan II," kata Mambang. Menurutnya, kawasan Kalijodo akan gelap gulita secara total dan keseluruhan pada Minggu (28/2) malam, sehingga secara tidak langsung membuat permukiman yang sudah ada sejak Tahun 1960an itu seperti kota mati dan gelap.