Pemulangan Eks Gafatar | Asal Anggota Gafatar
Selamat pagi, haduhhh kasus Gafatar belum selesai juga ya, malah Gafatar yang ada di Kalimantan akan di pulangkan ke asalnya. Dan anggota dari eks Gafatar sekitar 2000 lebih.
Organisasi Gafatar yang sudah dibubarkan pada April 2015 lalu-
adalah organisasi yang bergerak di bidang sosial dan bukan agama atau
politik."(Bekas organisasi) Gafatar terbuka untuk siapapun untuk
jadi anggota. Ahmad Moshaddeq, guru spiritual kami, tidak mengajarkan
agama, dia mengajarkan untuk bersatu, tidak membedakan agama," kata
salah-seorang juru bicara bekas ormas Gafatar, Farah Meifira. Sebagian bekas anggota organisasi itu ada yang beragama Kristen, Buddha
atau Hindhu, selain Islam. "Jadi, Gafatar itu bukan organisasi agama,"
katanya.
Dia mengakui ada sebagian anggota Gafatar yang dulunya merupakan
anggota Al-Qiyadah Al-Islamiyah (yang didirikan Ahmad Moshaddeq), tetapi
bukan berarti Gafatar adalah perpanjangannya.
"Saya pribadi, misalnya, bukan dari Al-Qiyadah Al-Islamiyah," tegasnya.
Untuk pemulangan anggota eks Gafatar di lakukan secara bertahap, pada hari ini pemulangan eks Gafatar ke Jatim.
Rombongan eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) akhirnya tiba di Bandara
Internasional Juanda, Sidoarjo, Sabtu (23/1/2016). Mereka diterbangkan
dengan dua pesawat Lion Air dari Pontianak, Kalimantan Barat.
Kedatangan
373 Orang beserta 32 bayi secara dua gelombang ini pada Pukul 04.00 WIB
dan Pukul 04.30 WIB itu disambut langsung Wakil Gubernur (Wagub) Jatim
Saifullah Yusuf dan jajaran TNI/Polri.
Rombongan eks Gafatar setiba di Bandara Juanda langsung dijemput 12 Bus
dengan pengawalan anggota kepolisian bersenjata yang sudah standby.
Mereka kemudian dengan cepat dibawa ke tempat transit milik Pemprov
Jatim di kawasan Margerejo, Surabaya.
Di tempat transit itu,
nantinya akan dilakukan pendataan dan pembinaan serta bimbingan
konseling kepada para rombongan eks Gafatar yang sebagian besar rela
meninggalkan kampung halaman dan hijrah ke Kalbar itu karena merasa
menjadi korban.
Para anggota eks Gafatar ini, akan menempati tempat transit paling lama
tiga hari. Setelah itu, mereka akan diantar ke daerah asalnya
masing-masing dengan pengamanan kepolisian sebagai jaminan tidak ada
gangguan selama perjalanan.
"Rombongan yang datang ini tersebar
di 18 Kabupaten/kota di Jatim. Terbanyak Surabaya disusul Pasuruan,"
terang Gus Ipul. Nantinya, setelah diantar ke daerah asalnya maka
selanjutnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat yang
menangani.
Asal anggota Gafatar dari beberapa daerah antara lain : Jawa Barat, DIY, Jawa tengah dan Jawa Timur. Jumlah anggota Gafatar paling banyak berasal dari Jatim sebanyak 515 , Pasuruan, yakni 30 orang. Mojokerto dan Blitar masing-masing 21 orang,
Kediri 19 orang, Sidoarjo 17 orang, Jombang 16 orang, Madiun 15 orang,
Malang 14 orang, Ponorogo dan Trenggalek masing-masing 9 orang, Magetan 8
orang, Tuban 7 orang, Probolinggo 6 orang, Lamongan dan Pacitan
masing-masing 3 orang, Jember 2 orang, Nganjuk dan Ngawi masing-masing 1
orang, serta dari beberapa daerah lainnya.