4 Jenazah Penumpang KMP Rafelia Ditemukan, 1 di Antaranya Nakhoda | Kronologi Tenggelamnya KMP Rafelia 2 di Selat Bali
Kerja keras Tim SAR untuk menemukan korban tenggelamnya KMP Rafelia 2 yang hilang membuahkan hasil. Sebanyak 4 korban ditemukan. Mereka terdiri dari 2 pria, 1 perempuan, dan bayi. Sesuai keterangan tertulis yang diterima liputan6.com dari Humas Pemkab Banyuwangi, sekitar pukul 10.00 WIB, penyelam dari Tim SAR berhasil mengangkat 1 korban pertama.
Penyelam dari TNI AL, Basarnas, dan nelayan tradisional tersebut mengangkat korban berjenis kelamin laki-laki dengan mengenakan celana pendek hitam, kaos abu-abu, dan berambut cepak. Korban diduga adalah Agus Tia asal Karawang. Hal ini dibenarkan oleh rekan sesama sopir yang turut dalam penyeberangan tersebut.
Dari ciri-ciri tersebut, salah satu korban selamat, Jajang asal Jawa Barat mengaku bahwa jenazah tersebut identik dengan temannya sesama sopir yang bernama Agus Tia atau dikenal dengan Mang Tia dari Karawang. "Itu mirip dengan teman saya, Mang Tia. Kita rombongan nyopir Tronton," kata Jajang saat di ruang jenazah RSUD Blambangan Banyuwangi, Sabtu (5/3/2016). Selang 20 menit ditemukan korban pertama, tim kembali menemukan 2 korban, seorang perempuan dan seorang anak. Penyelam dari nelayan tradisional menemukan perempuan berbaju biru itu dalam posisi menggendong anaknya.
Dari data yang dilansir pihak ASDP, dapat dipastikan korban tersebut adalah Masruroh asal Olehsari, Glagah bersama anaknya, M Ramlan yang masih berusia 18 bulan. Sejam kemudian kembali ditemukan korban yang diangkat dari kapal. Korban berjenis kelamin laki-laki ini diduga nakhoda kapal, Bambang Surya Adi. Korban mengenakan baju merah dengan celana jeans.
Sementara itu, Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Brigjen (Mar) Ivan Ahmad mengatakan semua jenazah tersebut ditemukan di dalam ruang kapal. "Para penyelam sampai harus memecahkan kaca dek untuk mengambil jenazah. Semua di bagian dek atas kapal," tutur Ivan. Posisi kapal saat ini, lanjut Ivan, berada di kedalaman sekitar 30-40 meter. "Cuaca dan kondisi arus sangat bersahabat. Memudahkan para penyelam mengevakuasi korban," jelas Ivan.
Ivan menambahkan dengan ditemukannya 4 mayat tersebut, maka untuk sementara tinggal 1 korban lagi yang belum ditemukan. "Basarnas akan terus mencari sesuai SOP. Meski nantinya sudah 5 mayat ditemukan, kami akan terus melakukan penyisiran hingga 6 hari depan," pungkas Ivan. Saat ini semua korban meninggal KMP Rafelia 2 yang baru ditemukan sedang divisum di ruang jenazah RSUD Blambangan. Saat ini sedang dilakukan identifikasi dari pihak keluarga.
Baca Juga :
"Dan pada pukul 12.45 WIB, nakhoda komunikasi dengan Ship Traffic Control (STC) Ketapang di indikasi kemiringan sudah 10 derajat," kata Dini di Surabaya, Jumat (4/3/2016).
Dini menambahkan, potensi kemiringan terus terjadi, kemudian saran dari STC untuk mencari pantai terdekat.
"Pada pukul 12.50 WIB, nakhoda meminta izin untuk mendarat dan pukul 13.09 WIB Kapal Rafelia 2 tenggelam," kata Dini. ini menyatakan, Rafelia 2 mengangkut sejumlah kendaraan selain muatan orang, di antaranya 18 kendaraan tronton, 4 kendaraan truk sedang, 1 truk besar, dan 4 pick up.
KMP Rafelia tenggelam diduga karena lambung depan bocor. Proses tenggelamnya kapal itu sempat diamati penumpang kapal lain.
Luluk, penumpang kapal lain, mengaku melihat kapal tampak miring dan kemudian hilang tenggelam dalam hitungan menit. "Kapal itu tenggelam pada bagian kepalanya kayak nungging. Berselang beberapa menit kapal itu sudah tidak terlihat," kata Lulu di Jembrana, Bali, Jumat (4/3/2016).
Saksi lainnya, Fahmi mengatakan, kapal yang tenggelam itu sarat penumpang dan kendaraan roda dua, mini bus, dan truk. "Kapalnya keliatan penuh penumpang dan kendaraan. Kejadiannya cepat sekali cuma beberapa menit saja langsung kapal tenggelam," kata dia. Kepala Syahbandar Gilimanuk Nyoman Daelon mengaku, belum mengetahui persis penyebab tenggelamnya kapal. "Saya juga belum tahu penyebab tenggelamnya kapal. Masih kami cari penyebabnya," kata Daelon saat dihubungi Liputan6.com.
0 komentar:
Posting Komentar