Jajanan Anak Berbahaya | Jajanan Mirip Alat Kontrasepsi
Selamat pagi semua, ada yang punya anak / punya adik yang masih sekolah di bangku SD? Sekarang perlu waspada ya, banyak banget jajanan yang tidak layak untuk anak, semuran itu.Para orangtua dikejutkan dengan temuan jajanan anak yang menyerupai . Polres Kota Bekasi langsung turun tangan dan menyelidiki temuan tersebut.
Jajanan itu ditemukan di warung milik Asrumi (40) yang berada di Jalan Gayor RT 01/26, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan.
Rabu, 30 Desember 2015, sekitar pukul 08.00 WIB, beberapa anak membeli dan membuka jajanan tersebut. Saat itu, seorang tetangga Asrumi, Salem, melihat ada kejanggalan dari jajanan anak tersebut.
"Ketika diperhatikan, saat anak-anak sedang membeli dan membuka jajanan anak, baru terlihat salah satu hadiahnya menyerupai " kata Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Iptu Puji Astuti.
Salem lalu berinsiatif melaporkan temuan itu kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). KPAI lalu melanjutkan laporan itu kepada kepolisian.
"Dengan adanya laporan tersebut pihak KPAI melaporkan langsung ke AKP Erna Ruswing selaku Kanit Binmas Polsek Bekasi Selatan. Sekitar pukul 11.00 Wib AKP Erna dan AIPTU Mukhtar selaku Babin Pekayon mengecek warung dan agen makanan ringan di Jalan Ketapang Raya, RT 04/26, Pasar Pagi, Pekayon," ucap Puji.
Kanit Binmas lalu berkoordinasi dengan Kanit Reskrim Polsek Bekasi Selatan, Iptu Dimas. Selain mengecek ke lapangan, polisi juga memeriksa beberapa saksi.
"Dan saat itu juga langkah unit Binmas malakukan penyuluhan ke warga sekitar tentang jajanan anak dengan hadiah yang meyerupai ," kata Puji.
Saat itu juga, kasus dapat langsung diselesaikan oleh kepolisian. Polisi mengamankan 1 kotak berisi 1 sachet susu bubuk, 1 mainan plastik terjun payung, dan 1 mainan mirip
Pelaku kematian Mirna Segera Terungkap | Perkembangan Kematian Mirna
Hujan Es Melanda Barat Lereng Gunung Merapi
Oleh-Oleh Khas Jogja | Jogja Istimewa
Kasus jajanan anak yang didalamnya ada benda mirip menjadi perhatian masyarakat.
Beredarnya jajanan tersebut diprediksi akan berdampak besar dari segi moralitas, kesehatan dan sosial bagi anak-anak yang membeli produk mainan berupa 'kotak kado' tersebut.
Tuntutan itu disampaikan Sekretaris Jendral Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda yang berkoordinasi ke Polsek Bekasi Selatan, Senin (25/1/2016) siang tadi, dia mendesak kepolisian menuntaskan kasus produk "Kotak Kado" yang beredar di Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Saya berharap polisi bisa mengungkap kasus ini, karena saya menganggap produk mainan ini melanggar moralitas, aspek kesehatan dan sisi sosial masyarakat," kata Erlinda.
Dijelaskan Erlinda, dalam segi pelanggaran moralitas, produk berisi benda yang berbentuk menyerupai alat kontrasepsi kondom tersebut kebanyakan dikonsumsi oleh anak-anak.
"Memang alat tersebut kalau diperhatikan lebih mirip dengan finger coat untuk menghitung uang dan partikel elektronik, tapi apa maksud produsennya memasarkan itu kepada anak-anak," katanya.
Lebih lanjut, dari segi pelanggaran kesehatan, papar Erlinda, dalam jajanan tersebut, terdapat kandungan zat berbahaya bagi kesehatan yang dilarang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam susu yang dipaket bersama benda serupa dalam kemasan kotak kado.
Terakhir, kata dia, untuk sisi sosial masyarakat, produk itu tidak layak dipasarkan karena menimbulkan persepsi negatif dan meresahkan orang tua.
"Ini jelas sangat mengkhawatirkan masyarakat, karena jajanan ini menyasar anak-anak kita," ungkapnya.
Untuk itu, diakui Erlinda, pihaknya mendesak kepolisian mengusut kasus itu hingga ke tingkat produsen untuk mengetahui motif pembuatan produk itu.
"Kita koordinasi dengan kepolisian agar diasistensi Polda Metro Jaya dan Mabes Polri, lalu dicari produsennya. Minta tanggung jawabnya dan tanya motifnya," katanya.
Sementara itu, Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Jayadi mengatakan pihaknya hingga saat ini masih melakukan upaya pencarian terhadap distributor yang memasarkan produk jajajan mainan tersebut.
"Sudah dua saksi kami periksa yang merupakan penjual jajajan itu, mereka tak tahu isi di dalamnya dan keterangan saksi mereka dapat produk itu dari distributor keliling yang baru sekali datang," jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar